haloo...
sore ini sama seperti sore biasanya, masih pekat oleh suasana senja ibu kota
namun sedikit berbeda...
yaa, seperti ujian mendadak yang di adakan dosen? atau inspeksi mendadak mentri ke kantor kantor daerah nya? atau sebuah serangan balik cepat sepakbola? ahh terlalu jauh..
yaa, kurang lebih seperti penentuan lulus atau tidaknya sih kita megikuti seleksi.
seperti biasa, menunggu sebuah notifikasi dari doi yang 3 hari belakangan seperti pemain sulap yang menghilang gitu aja.. setelah bercakap cakap via telpon, maklum beda kota..
setelah kita setuju untuk mengakhiri percakapan kala itu, doi mulai menghindar dan ga bisa di ajak komunikasi. bisa jadi seperti lagu dangdut, di telpon ga bisa, di bbm ga di bales... tentu sebagai orang yang terakhir kali bicara sama doi ngerasa ada yang aneh, perasaan resah, khawatir, gelisah, mual mules perut kembung.. oke yang terakhir itu lebay.
memang dalam percakapan itu rada senditif yang di bahas, berusaha klarifikasi? sudah. minta maaf? sudah. menyanyakan? sudah, tapi semua tanpa jawaban..
dan akhirya yang di tunggu menampakan diri nya dengan pesan yang sangat singkat lewat bbm "iya" satu kata tiga huruf yang mengandung banyak sekali makna..
sambil mencoba menarik nafas dalam menbalas pesan tersebut,
A :lagi apa?
D; lagi tiduran
A :bingung
D; kenapa?
A :ya bingung harus gimana, kita gimana, kamu kenapa dan apa yang harus dilakukan
D;kita ga gimana-gimana, dan aku gak kenapa-kenapa
A :terus kenapa kemarin diem gitu? ga gimana gimana apanya?
D; aku cuma perlu waktu untuk menyesuaikan semuanya
A :apa yang di sesuaikan?
D;sifat dan prinsip kita
A :hasilnya?
D;ya gini
A :kamu bisa terima? atau malah pasrah? atau apa?
D; ya lebih ke mengikuti takdir allah apapun yang terjadi percaya itu yang terbaikbuat aku, tidak memaksa apapun dengan yang terjadi saat ini maupun kedepan nya..
ntah kenapa chat terakhir itu bikin badan tiba tiba lemes ga bertenaga, seakan akan doi menyerah dan ga ada jalan lain. sebuah ketegasan pun ga ada dalam chat itu... rasanya pengen mandi hujan
A :bicara soal tujuan, masih searah kah kita?
D; entahlah, aku ga bisa bilang masih atau ngga serah kita saat ini
makin menjadi, rasa aroma patah nya hrapan yang kianlama makin rapuh
bak ke warung tapi ga bawa uang
A :kenapa gitu? terlalu banyak yang tidak sesuai harapan kah?
D; banyak mungkin ngga tapi sedikit sulit
yaaa, bisa dibilang tidak ada harapan lagi namun di perhalus...
kali ini benar mulai ada tusukan dalam hati
A :tandanya sudah ga sejalan lagi dong?
D;engga bisa bilang itu terlalu mudah
penuh tandatanya tentu nya dalam ke jelasan sebuah tujuan yang dicari adalah kejelasan, kalau seperti itu bagaimana kita menentukan sikap??
ahhhh, hancur sudah semangat yang kian menipis kini tak tersisa, lamunan semakin sering menyapa di tengah hujan saat ini, rasa ingin berteriak di tepi kali.. dihadapkan dalam situasi seburuk ini hanya bisa terdiam dahulu, merenungi,berfikir lalu bertindak. namun, tak semudah itu semua fase di lewati tak mudah membangun semangat saat saat di butuhkan, tak gampang juga menerima bahwa sebuah tujuan dan harapan yang di bangun akan kandas, rasanya sangat sulit...
rasa berontak dalam diri muncul, mulai bangkit dari duduk ku, bersandar pada jendela memandang hujan dan petir, mengapa mereka selalu di persatukan walau mereka berbeda...
bersambung
0 komentar:
Posting Komentar