Rabu, 22 Juni 2022

Restu Semesta

                                                            Restu Semesta




Aku sadar...
Bahwa apa yang kita rencanakan belum tentu berjalan indah
Bahwa apa yang kita usahakan belum tentu kita bisa miliki
Bahwa apa yang kita perjuangkan belum tentu menuai hasil dalam sekejap

Do'a-do'a kita pada setiap sujud semoga menjadi pembeda
Memberikan stimulus pada semesta tentang tujuan kita
Meluluhkan hati semesta agar restunya berpihak pada kita
Mengizinkan kita saling membahagiakan dalam waktu yang lama

Kita diambang kata menyerah
Kita tidak lagi tahu harus berbuat apa
Kita yang mendamba menjadi dua orang yang ingin hidup bersama
Iya, itu yang kita rencanakan, perjuangkan, dan do'akan.

Kini kita berada pada persimpangan jalan
Kita dihadapkan dengan dua pilihan
Bertahan entah sampai kapan semesta memberikan restunya
Atau kita menyerah pada perjuangan dan do'a yang kita panjatkan.

-F-


Jumat, 27 Maret 2020

TANYA SENJA

Sore ini sedikit berbeda
Badan terasa cukup lelahnya
Entah pertanda apa 
Namun tetap mencoba baik-baik saja

Diperjalanan sambil menikmati angin sore
Terlintas dalam benak 
Tentang segaris cahaya nan anggun 
Jingga nan menawan

Hati bertanya seraya bergumam
Mengapa senja begitu mudah datang & pergi
Bagaimana mungkin sang cahaya begitu teganya
Mana mungkin sang senja tak perduli lagi

Ada secercah jalan yang harus ia sinari
Ada setitik ruang yang harus di isi
Dalam keraguan serta kegetiran
Dalam harapan serta ketegaran

Senja memang tak selamanya hadir
Namun ia pasti kembali
Senja akan tetap anggun dan menawan
Namun tidak dengan pengagumnya




Rabu, 11 Maret 2020

Terbelenggu Senja



Sudah lebih dari 365 hari kita tak saling menatap
Namun ternyata seikat hatiku masih menetap
Logika berucap seperti enggan kembali ketempat
Tapi perasaan kian merasa sangat gelap
Sedikit kucoba mencuri pandang
Padamu yang kian tak mau hilang dari ingatan
Terus berlarian liar di pikiran
Dengan kehangatan yang sudah kau asingkan
Lantunan gelak tawamu masih jelas terekam
Semakin dekat dengan pendengaran
Semakin pula kau membuatku merindukan
Disaat kucoba untuk mematikan
Kini aku merasakan apa yang ku takutkan
Bagaimana mungkin bisa pergi
Bila sang perasaan kian tak karuan
Bila pikiran masih saja terbayang-bayang
Menantikan sebuah sambutan
Wahai engkau belenggu senja

                                                                                                        -Pengagum Senja-

Categories:

Selasa, 10 Maret 2020

Tenggelam Bersama Senja


Senja akan menghilang
Menghilang bersama dengan letihmu

Senja akan pudar
Pudar bersama dengan luka hatimu

Senja akan terkikis
Terkikis bersama dengan ketakutanmu

Senja akan pergi
Pergi bersama tangismu

Senja akan tenggelam
Tenggelam bersama dengan gundahmu


                                                                       -Pengagum Senja-

Categories:

Jumat, 28 September 2018

TANPA SENJA





Tak pernah tebayangkan hidup tanpa kehadiran senja
bahkan tak sanggup untuk berangan tanpa sang senja
namun kini sang senja enggan untuk menyapa
sang senja memang tak pernah mengenal pengagumnya

Senja memang tak akan perduli siapa yang mengaguminya
ia bahkan tak pernah sadar bahwa ia di kagumi
lembayan sinar jingga yang terus ia pancarkan
seakan mengukuhkan bahwa ia tetap tegar sendirian

Namun sang pengagum makin kehilangan sang pujaan
berjalan di sisi pantai yang terasa hambar
terus mencoba menyusuri tiap butir pasir dengan harap
namun langkah tak berujung pada senja 

Kini senja sangat di rindukan
namun haruskah sang senja di rindukan
bila sang senja saja tak pernah menginginkan pengagumnya
atau sekedar ingin tahu pun enggan

Senja dan pengagumnya harus terus berjalan
tak beriringan, tak searah, bahkan tak setujuan
meskipun sang senja telah pergi
pengagumnya tak akan pernah bisa hidup tanpa senja


                                                                                                                 29 sept 2018, Pengagum Senja



Rabu, 07 September 2016

PETIR DAN HUJAN

haloo...
sore ini sama seperti sore biasanya, masih pekat oleh suasana senja ibu kota
namun sedikit berbeda...
yaa, seperti ujian mendadak yang di adakan dosen? atau inspeksi mendadak mentri ke kantor kantor daerah nya? atau sebuah serangan balik cepat sepakbola? ahh terlalu jauh..
yaa, kurang lebih seperti penentuan lulus atau tidaknya sih kita megikuti seleksi.
seperti biasa, menunggu sebuah notifikasi dari doi yang 3 hari belakangan seperti pemain sulap yang menghilang gitu aja.. setelah bercakap cakap via telpon, maklum beda kota..
setelah kita setuju untuk mengakhiri percakapan kala itu, doi mulai menghindar dan ga bisa di ajak komunikasi. bisa jadi seperti lagu dangdut, di telpon ga bisa, di bbm ga di bales... tentu sebagai orang yang terakhir kali bicara sama doi ngerasa ada yang aneh, perasaan resah, khawatir, gelisah, mual mules perut kembung.. oke yang terakhir itu lebay.
memang dalam percakapan itu rada senditif yang di bahas, berusaha klarifikasi? sudah. minta maaf? sudah. menyanyakan? sudah, tapi semua tanpa jawaban..
dan akhirya yang di tunggu menampakan diri nya dengan pesan yang sangat singkat lewat bbm "iya" satu kata tiga huruf yang mengandung banyak sekali makna..
sambil mencoba menarik nafas dalam menbalas pesan tersebut,
A :lagi apa?
D; lagi tiduran
A :bingung
D; kenapa?
A :ya bingung harus gimana, kita gimana, kamu kenapa dan apa yang harus dilakukan
D;kita ga gimana-gimana, dan aku gak kenapa-kenapa
A :terus kenapa kemarin diem gitu? ga gimana gimana apanya?
D; aku cuma perlu waktu untuk menyesuaikan semuanya
A :apa yang di sesuaikan?
D;sifat dan prinsip kita
A :hasilnya?
D;ya gini
A :kamu bisa terima? atau malah pasrah? atau apa?
D; ya lebih ke mengikuti takdir allah apapun yang terjadi percaya itu yang terbaikbuat aku, tidak memaksa apapun dengan yang terjadi saat ini maupun kedepan nya..

ntah kenapa chat terakhir itu bikin badan tiba tiba lemes ga bertenaga, seakan akan doi menyerah dan ga ada jalan lain. sebuah ketegasan pun ga ada dalam chat itu... rasanya pengen mandi hujan

A :bicara soal tujuan, masih searah kah kita?
D; entahlah, aku ga bisa bilang masih atau ngga serah kita saat ini

makin menjadi, rasa aroma patah nya hrapan yang kianlama makin rapuh
bak ke warung tapi ga bawa uang

A :kenapa gitu? terlalu banyak yang tidak sesuai harapan kah?
D; banyak mungkin ngga tapi sedikit sulit

yaaa, bisa dibilang tidak ada harapan lagi namun di perhalus...
kali ini benar mulai ada tusukan dalam hati

A :tandanya sudah ga sejalan lagi dong?
D;engga bisa bilang itu terlalu mudah

penuh tandatanya tentu nya dalam ke jelasan sebuah tujuan yang dicari adalah kejelasan, kalau seperti itu bagaimana kita menentukan sikap??

ahhhh, hancur sudah semangat yang kian menipis kini tak tersisa, lamunan semakin sering menyapa di tengah hujan saat ini, rasa ingin berteriak di tepi kali.. dihadapkan dalam situasi seburuk ini hanya bisa terdiam dahulu, merenungi,berfikir lalu bertindak. namun, tak semudah itu semua fase di lewati tak mudah membangun semangat saat saat di butuhkan, tak gampang juga menerima bahwa sebuah tujuan dan harapan yang di bangun akan kandas, rasanya sangat sulit...
rasa berontak dalam diri muncul, mulai bangkit dari duduk ku, bersandar pada jendela memandang hujan dan petir, mengapa mereka selalu di persatukan walau mereka berbeda...

bersambung

KEJUTAN

Senja kali ini terlihat se akan mendayu-dayu
Diselingi oleh semilir angin menghempas debu
Merapuhkan tubuh yang kian tak bertumpu
Melemahkan api semangat yang dulu menggebu

Seketika petir menampakan dirinya
butiran kristal mulai berjatuhan di hadapan ku
seakan tubuh ingin berlarut bersama debu yang terhempas
merasakan jatuh namun tetap berarti

Langit se akan marah
tak mengizinkan tuk larut bersama butiran jernih itu
dengan tegas nya langit menentang terjatuh
namun semangat telah terseret oleh genangan
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com

Copyright © Pengagum Senja | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑